CILACAP : Menjelang Hari Raya Idhul Fitri, kue kering seakan menjadi camilan favorit di kalangan masyarakat, meskipun ditengah meroketnya harga bahan baku kue, tidak menjadikan produsen kue kering pesimis, salah satunya Sumiyati.
Pemilik Shaquilla Shop ini, tetap optimis ditengah mahalnya harga bahan baku kue. Menurutnya, semua bahan naik harga, semoga produksi kue kering miliknya, lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sumiyati, setiap harinya memproduksi kue kering dengan di bantu 4 pekerjanya. “Berbagai kue kering yang kami produksi, dari mulai kue nastar, putri salju, kastengel, thumprint, kacang coklat, hingga kue kurma coklat kami produksi”, ucapnya, Jumat (29/3/2024).
Warga Kawunganten, Cilacap ini, sudah memproduksi kue kue kering sejak 2 Minggu sebelum Puasa.
“Kita mulai produk kue kue kering sejak 2 Minggu sebelum Puasa, meskipun ditengah kenaikan harga bahan baku yang relatif sangat tinggi, tapi kita tetap produk seperti biasa.
Dari gula pasir, telor, tepung, bahkan toples juga naik”, jelasnya.
Meski begitu, lanjut Sumiyati, dirinya tetap produk per hari antara 50 – 70 toples, dengan harga Rp. 45 ribu per toplesnya.
“Untuk omset, Alhamdulillah per hari sekitar 3 sampai 4 juta rupiah, dengan metode pemasaran sebagian menggunakan media sosial FB, IG, WhatsApp, TikTok, pesanan kue kering saya dari jakarta, Karawang, Cikarang, Kendal, Kebumen, Cilacap, serta kota besar lainnya, bahkan ada yang pesan dari luar negeri, biasanya para TKW yang pesan”, imbuhnya.