Pemalang, CMI News – Kontroversi terkait Lembar Kerja Siswa (LKS) yang baru-baru ini mencuat menjadi perhatian publik. Berita yang diangkat oleh media CMI News memicu respons luar biasa dari para wali murid. Tidak hanya menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, tetapi ratusan pesan juga membanjiri akun Messenger resmi CMI News.
Keluhan Wali Murid
Mayoritas pesan yang diterima Kantor Redaksi CMI News melalui pesan messeger media sosial resminya, berisi keluhan dari para orang tua siswa. Mereka mempertanyakan kejelasan regulasi terkait pengadaan LKS, terutama mengenai transparansi biaya dan relevansi materi yang disediakan.
BACA JUGA : Waspadai Pungli di Sekolah! Ketua Ormas Laskar Tawang Alun Pemalang; LKS Bukan Buku yang Harus Dibeli
Beberapa wali murid juga menyampaikan kekhawatiran terkait dampak finansial yang harus mereka tanggung akibat penggunaan LKS yang dinilai tidak seimbang dengan manfaatnya.
Salah satu wali murid, Anita (45), mengungkapkan rasa frustrasinya. “Kami sebagai orang tua tidak pernah diajak diskusi soal pengadaan LKS ini. Harganya cukup mahal, tapi kualitasnya masih bisa diperdebatkan,” tuturnya melalui pesan di Messenger, Minggu, (05/1/2025) siang.
Selain itu, banyak wali murid lainnya mereka yang mengeluhkan beban finansial yang harus ditanggung. “Semester lalu kami diminta membayar Rp105.000 untuk semua mata pelajaran. Dengan dua anak yang harus membeli LKS, pengeluaran menjadi sangat besar. Praktik ini jelas merugikan kami sebagai orang tua,” ujar Ratih, seorang wali murid di Kabupaten Pemalang.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.