Sebuah tragedi terjadi di Anseong, Korea Selatan (Korsel), Selasa (25/2/2025), ketika sebuah jembatan yang sedang dibangun sebagai bagian dari proyek jalan tol Seoul-Sejong runtuh. Kejadian ini mengakibatkan empat pekerja tewas dan beberapa lainnya terluka, memicu tanggap darurat dan investigasi mendalam mengenai penyebab kecelakaan.
Peristiwa Tragis di Lokasi Konstruksi
Menurut laporan dari Yonhap, insiden itu terjadi sekitar pukul 9:50 pagi waktu setempat di kota Anseong, yang terletak sekitar 65 kilometer selatan Seoul. Jembatan yang ambruk tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan ibu kota Seoul dengan kota Sejong.
Pada saat kejadian, sejumlah lempengan yang diletakkan di dermaga proyek jatuh dan menimpa para pekerja yang tengah melaksanakan tugas di lokasi. Sebanyak sepuluh orang tercatat menjadi korban, tertimbun puing-puing dan struktur bangunan yang runtuh.
Korban Jiwa dan Luka-Luka
Menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, empat pekerja ditemukan meninggal dunia, sementara lima orang lainnya mengalami luka berat. Satu orang lagi menderita luka ringan.
Tim penyelamat bekerja keras untuk mengevakuasi para korban dari bawah reruntuhan. Setelah upaya penyelamatan berlangsung lebih dari empat jam, satu dari empat korban tewas berhasil dievakuasi pada pukul 2:20 siang, setelah itu tim menghentikan pencarian lebih lanjut.
Tanggapan Perusahaan Konstruksi
Hyundai Engineering, perusahaan yang menangani proyek pembangunan jalan tol tersebut, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. “Kami sangat berduka atas hilangnya nyawa rekan-rekan kami yang terlibat dalam proyek ini.
Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang terkait untuk memastikan pemulihan lokasi yang cepat dan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab pasti kecelakaan ini,” ungkap perusahaan dalam pernyataan resmi mereka.
Pihak perusahaan juga menegaskan akan terus berkomitmen untuk mendukung para korban yang selamat serta keluarga yang ditinggalkan oleh para korban tewas.
Instruksi Darurat dari Pemerintah
Menanggapi insiden ini, Penjabat Presiden Choi Sang Mok segera memberikan instruksi darurat untuk mengerahkan semua sumber daya dan personel yang tersedia dalam operasi penyelamatan.
Pemerintah Korsel berfokus pada keselamatan para pekerja dan memastikan bahwa proses penyelamatan dilakukan dengan cepat dan efektif.
Kecelakaan Kerja di Korsel: Angka Meningkat
Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan Korsel, lebih dari 8.000 kematian akibat kecelakaan kerja tercatat di negara itu dari tahun 2020 hingga 2023, menunjukkan angka kecelakaan kerja yang cukup tinggi, terutama di sektor konstruksi.
Proyek-proyek besar seperti jalan tol dan infrastruktur lainnya sering kali menghadirkan risiko besar bagi para pekerja, meski ada berbagai upaya untuk meningkatkan standar keselamatan.
Proses Penyidikan dan Evaluasi Keselamatan
Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab runtuhnya jembatan akan dilakukan oleh pihak berwenang. Fokus utama adalah untuk menentukan apakah ada kelalaian dalam proses konstruksi atau apakah faktor cuaca atau kondisi teknis lain turut berperan.
Proses ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kecelakaan tersebut dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.
Pemerintah Korsel dan pihak Hyundai Engineering berjanji akan terus bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menuntaskan penyelidikan dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam insiden ini dapat dimintai pertanggungjawaban.
Kehilangan dan Harapan untuk Perbaikan
Insiden ini menjadi pengingat tragis akan pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat dalam setiap proyek konstruksi, terutama yang melibatkan risiko besar seperti pembangunan jembatan dan jalan tol. Bagi keluarga korban, kehilangan ini tentu sangat berat, namun mereka berharap bahwa tragedi ini bisa mendorong perubahan signifikan dalam kebijakan keselamatan kerja di Korsel dan di seluruh dunia.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
