Tegal, CMI News – Seorang warga Kota Tegal, Abdul Chafid (55), yang menderita luka bakar akibat kebocoran tabung gas elpiji 3 kg (melon), akhirnya meninggal dunia setelah 12 hari menjalani perawatan intensif. Kabar duka ini disampaikan oleh Lurah Keturen, Agus Tirto Handoyo S.IP, M.Si, pada Jumat malam, 14 Maret 2025.
“Almarhum Abdul Chafid meninggal dunia pada Jumat sekitar pukul 20.30 WIB di Rumah Sakit Islam (RSI) Harapan Anda Kota Tegal,” ungkap Agus Tirto saat mengunjungi rumah duka.
Ia juga menambahkan bahwa almarhum telah dirawat di rumah sakit bersama istrinya, Saidah (47), yang juga mengalami luka bakar parah. “Almarhum mengalami luka bakar 55 persen, sementara istrinya Saidah mengalami luka bakar lebih parah, yaitu sekitar 70 persen,” jelas Agus.
Jenazah Abdul Chafid tiba di rumah duka pada Sabtu (15/03/2025) sekitar pukul 00.17 WIB dan disambut oleh keluarga serta warga sekitar dengan penuh haru. Putri kedua mereka, Nurlela (19), yang terkejut melihat jenazah ayahnya, sempat pingsan akibat kesedihan mendalam.
Rencananya, jenazah Abdul Chafid akan dimakamkan pada Sabtu pagi, pukul 10.00 WIB, di Pemakaman Puter Kelurahan Debong Kidul, Tegal Selatan.
Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Bagas Satya Indrana SH, yang sedang berada di Jakarta, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui telepon.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini, dan InsyaAllah besok pagi kami akan ke Kota Tegal untuk menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga. Semoga almarhum Husnul Khotimah,” ujar Bagas.
Sebelumnya, peristiwa kebocoran gas yang menyebabkan kebakaran ini terjadi pada Minggu (02/03/2025) di rumah Abdul Chafid dan Saidah, yang merupakan pengrajin batik. Mereka dan anak laki-lakinya, Ahmad Kamal Baihaqi (21), yang juga mengalami luka bakar pada tangan kanan, segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Meski luka Baihaqi tidak separah orang tuanya, ia tetap menjalani perawatan akibat cedera yang dialaminya.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Babinkamtibmas Kelurahan Keturen, Aiptu Sulistiyono, Abdul Chafid menyatakan bahwa ia mencium bau gas di dapur pada sore hari. “Pada waktu itu, korban melepas regulator dari tabung gas melon,” kata Aiptu Sulistiyono.
Pada Senin dini hari (03/03/2025), saat hendak mempersiapkan sahur, korban menyalakan tungku untuk memasak setelah menyadari bahwa kompor gas tidak bisa digunakan. Namun, ia tidak menyadari bahwa gas yang bocor dari tabung telah memenuhi ruangan dapur. Ketika korban menyalakan api di tungku, api langsung menyambar dan menyebabkan kebakaran hebat.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penggunaan gas elpiji, khususnya jika ada tanda-tanda kebocoran. Warga diimbau untuk selalu memeriksa kondisi tabung gas dan regulator serta memastikan ventilasi ruangan cukup baik untuk menghindari kecelakaan yang serupa.
Peristiwa tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar, serta mengingatkan akan pentingnya keselamatan dalam menggunakan peralatan rumah tangga yang melibatkan gas.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.