Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pemalang

Viral! Kesalahan Penulisan di Resep Obat RSUD Pemalang Menuai Kontroversi, Kadinas Minta Maaf

×

Viral! Kesalahan Penulisan di Resep Obat RSUD Pemalang Menuai Kontroversi, Kadinas Minta Maaf

Sebarkan artikel ini
Viral! Kesalahan Penulisan di Resep Obat RSUD Pemalang Menuai Kontroversi, Kadinas Minta Maaf

Pemalang, CMI News – Sebuah insiden yang cukup menghebohkan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M Ashari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, terkait dengan kesalahan penulisan pada resep obat pasien. Pada resep tersebut, tercatat kalimat yang tidak biasa, yaitu “Sesudah Makam“, padahal yang benar seharusnya “Sesudah Makan“. Kesalahan penulisan ini langsung viral di media sosial dan menuai sorotan tajam dari masyarakat.

Munculnya Kejadian yang Menarik Perhatian Publik

Kejadian ini bermula ketika seorang pasien di RSUD Pemalang menerima bungkusan plastik resep obat yang tertulis “Sesudah Makam”. Tentu saja, kalimat ini membuat banyak orang terkejut dan mempertanyakan apakah itu kesalahan serius atau hanya kelalaian yang tidak disengaja.

Advertisement
Ramadhan 2025 RSUD Pemalang
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sebagai informasi, resep obat biasanya menyertakan instruksi untuk pasien, seperti “Sesudah Makan” atau “Setelah Makan”, namun penulisan “Sesudah Makam” menimbulkan kekhawatiran, terutama dengan makna yang dapat menyinggung perasaan keluarga pasien.

Reaksi Warga dan Keluarga Pasien

Salah seorang warga Pemalang dan keluarga pasien, Untung, menyampaikan kekesalannya terkait insiden ini. “Saya sangat kecewa dengan pelayanan di RSUD Kabupaten Pemalang. Masa tulisan di resep bisa ‘sesudah makam’, yang seharusnya ‘sesudah makan’.

Artinya obatnya baru diminum setelah pasien meninggal? Ini sangat tidak profesional!” ujar Untung, yang juga mengungkapkan niatnya untuk menghadap pimpinan RSUD Pemalang guna meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Untung bahkan berencana untuk menanyakan apakah kesalahan ini terjadi karena kelalaian atau ada unsur kesengajaan. “Jangan-jangan mereka menganggap kami, keluarga pasien, tidak bisa membaca atau buta huruf,” tambahnya dengan nada kecewa.


Eksplorasi konten lain dari CMI News

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.









error: Content is protected !!