Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pemalang

Pemalang Gelar Pasar Murah Tahap ke-5 Jelang Idul Fitri, Warga Kecewa Tidak Kebagian Kupon

×

Pemalang Gelar Pasar Murah Tahap ke-5 Jelang Idul Fitri, Warga Kecewa Tidak Kebagian Kupon

Sebarkan artikel ini
Pemalang Gelar Pasar Murah Tahap ke-5 Jelang Idul Fitri, Warga Kecewa Tidak Kebagian Kupon

Pemalang, CMI News – Ribuan warga Pemalang tumpah ruah di acara pasar murah tahap ke-5 yang digelar jelang Idul Fitri. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Pemalang, setelah sebelumnya sukses diadakan di lima titik berbeda, seperti Pasar Petarukan, Pasar Moga, Pasar Bantarbolang, dan Pasar Comal. Meskipun tujuan dari pasar murah ini adalah untuk menekan inflasi dan mengurangi panic buying akibat ulah oknum penimbun bahan pokok, beberapa warga merasa kecewa karena tidak mendapatkan kupon untuk membeli bahan pokok dengan harga diskon.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang, Fera Djokosantoso, menjelaskan bahwa pasar murah ini menyediakan sekitar 4.000 paket dengan diskon antara 20-50%, tergantung dari penyedia bahan. Kupon tersebut dibagikan melalui kelurahan di sekitar Pendopo Kabupaten Pemalang. Pembagian kupon tersebut diatur untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran.

“Kupon dibagikan kepada masyarakat tertentu yang sudah ditentukan oleh pihak kelurahan supaya tidak salah sasaran,” ujar Fera. Menurut Fera, kupon yang tersedia terbagi menjadi 500 untuk masing-masing tiga kelurahan, yaitu Mulyoharjo, Sugihwaras, dan Pelutan. Selain itu, 500 kupon lainnya disiapkan untuk tukang becak setempat, dan 500 lagi untuk warga umum yang tidak mendapatkan kupon.

Namun, kenyataannya, banyak warga yang datang merasa kecewa karena tidak mengetahui sistem kupon tersebut. Salah satunya adalah W, seorang warga yang datang jauh-jauh dari Mengori, namun tidak mendapatkan kupon. “Ya, saya datang jauh-jauh ke sini, tapi ternyata harus menggunakan kupon. Informasi yang diberikan tidak transparan, sehingga tidak semua warga tahu akan aturan tersebut,” ujar W dengan ekspresi kecewa.

W mengungkapkan bahwa informasi tentang pasar murah ini diperoleh dari media sosial, dan berharap bisa mendapatkan paket bahan pokok dengan harga murah. Namun, setelah sampai di lokasi, ia hanya bisa membeli barang-barang dengan harga yang tidak terlalu berbeda dari harga di warung-warung sekitar.

“Saya akhirnya beli walau tidak pakai kupon. Sebenarnya harga tidak begitu jauh dengan warung. Daripada sudah jauh-jauh datang kesini hanya membawa tangan kosong, akhirnya apa yang tidak penting untuk dibeli jadi dibeli,” lanjut W dengan nada kecewa.

Pasar murah yang diadakan oleh pemerintah Pemalang ini dianggap kurang transparan dalam hal komunikasi kepada masyarakat. Banyak warga yang merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai aturan pembagian kupon. Hal ini menyebabkan banyak yang kecewa, seperti yang disampaikan W yang berharap agar pasar murah selanjutnya lebih adil dan benar-benar tepat sasaran.

“Saya berharap supaya pasar murah kedepannya lebih adil, dan benar-benar tepat sasaran. Kalau seperti ini yang nggak dapat kupon seperti saya kan kasian. Itu juga tidak tertulis dalam postingan yang tersebar di sosmed,” tutup W, menandakan harapannya agar pasar murah bisa dilaksanakan lebih baik di masa yang akan datang.




Eksplorasi konten lain dari CMI News

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













error: Content is protected !!