Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pemalang kini menjadi pusat pengembangan keterampilan yang semakin dibutuhkan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), BLK Disnaker Pemalang menawarkan kursus di enam kejuruan yang siap menjawab tantangan dunia kerja yang terus berkembang.
Keberadaan enam kejuruan ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran terbuka di Kabupaten Pemalang, yang masih menjadi tantangan serius. Adanya pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Enam Kejuruan di BLK Disnaker Pemalang
Dari enam kejuruan yang tersedia, empat di antaranya sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, yaitu kursus menjahit, tata boga (pembuatan roti), teknik las, dan otomotif. Keempat kejuruan ini sudah terbukti menghasilkan lulusan yang siap bekerja di industri yang membutuhkan keterampilan tersebut, baik di sektor lokal maupun nasional.
Pada tahun 2025, BLK Disnaker Pemalang menambah dua kejuruan baru yang diharapkan dapat lebih menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Dua kejuruan baru tersebut adalah kursus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya dalam desain grafis berbasis komputer, serta pemeliharaan AC, yang mencakup teknik perawatan ringan pada sistem pendingin udara.
Pentingnya Kursus Terampil dalam Menyongsong Dunia Kerja
Kepala UPTD BLK Disnaker Kabupaten Pemalang, Tamat Tolani, menjelaskan bahwa peran BLK sangat strategis dalam menurunkan angka pengangguran di wilayah tersebut. Salah satu pelatihan yang paling diminati adalah menjahit, karena banyaknya perusahaan di daerah pantura Pemalang yang membutuhkan tenaga kerja terampil di bidang tekstil. Tidak hanya itu, pelatihan lain seperti tata boga dan otomotif juga sangat relevan dengan kebutuhan dunia usaha di Pemalang, yang semakin berkembang pesat. Pada, Kamis 6 Februari 2025.
Namun, dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti pelatihan, BLK Pemalang menghadapi tantangan terbatasnya kapasitas pelatihan. Setiap kelas hanya dapat menampung sekitar 16 peserta. Untuk itu, BLK Disnaker Pemalang berkomitmen untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada dan berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan serta industri setempat guna membuka lebih banyak kesempatan bagi lulusan.
Metode Pembelajaran yang Praktis
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh BLK Disnaker Pemalang adalah metode pembelajaran yang menekankan pada praktik langsung. Tamat menjelaskan bahwa pelatihan di BLK menggunakan skema pembelajaran 25 persen teori dan 75 persen praktik. Dengan demikian, peserta pelatihan tidak hanya mempelajari teori dasar, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung di lapangan. Hal ini diharapkan akan membuat para peserta lebih siap dan percaya diri saat terjun ke dunia kerja.
Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Industri
BLK Disnaker Pemalang tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga berusaha menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. Dengan adanya kerjasama ini, para lulusan BLK Pemalang memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, kolaborasi ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan dan industri untuk menyalurkan tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja.
Kursus di BLK Disnaker Pemalang, yang mencakup enam kejuruan, menjadi solusi konkret untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Kabupaten Pemalang. Dengan program pelatihan yang terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan industri, BLK Pemalang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki sertifikat, tetapi juga kemampuan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja. Dengan dukungan dari perusahaan dan dunia usaha setempat, para lulusan diharapkan dapat menemukan peluang karier yang lebih luas dan siap bersaing di pasar kerja yang kompetitif.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.