Pekalongan, CMI News – Kota Pekalongan menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah, namun kini ada harapan baru melalui operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik yang berada di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan. TPST ini saat ini tengah menjalani uji coba untuk mengoptimalkan pengolahan sampah, dengan tujuan meningkatkan efektivitas sistem pengelolaan sampah di kota tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Joko Purnomo, menjelaskan bahwa TPST ini dilengkapi dengan mesin pemilah sampah yang memiliki kapasitas untuk mengolah hingga 2 ton sampah per jam. Namun, Joko mengungkapkan bahwa kecepatan pengolahan masih perlu ditingkatkan, terutama karena tenaga operator yang masih dalam tahap penyesuaian dengan sistem kerja baru ini.
“Setelah para operator terbiasa dengan sistem kerja, kami yakin kecepatan pengolahan sampah dapat melebihi 2 ton per jam,” ujar Joko pada Selasa (25/3/2025).
Proses Pemilahan Sampah dan Pengolahan
Dari sisi teknis, sampah yang masuk ke TPST akan dipilah menjadi dua kategori utama: sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos atau dimanfaatkan untuk budidaya maggot. Sementara itu, sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi akan dijual kembali.
Proses pemilahan ini juga mencakup pengelolaan residu, di mana limbah yang tidak dapat diolah lebih lanjut akan dibakar menggunakan insinerator, yang berfungsi untuk mengurangi volume sampah dan mencegah penumpukan limbah.
Harapan untuk Kota Pekalongan
Joko Purnomo berharap agar sistem pengolahan sampah ini dapat berjalan lancar dan efektif, sehingga masalah sampah yang selama ini menumpuk, terutama di jalan-jalan protokol, dapat segera diatasi. Meski pengangkutan sampah dilakukan secara bertahap, Joko optimistis bahwa dengan operasional TPST yang lebih optimal, masalah ini akan semakin teratasi.
Sementara itu, Andi, Project Officer Program Adaptation Fund Kemitraan, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek pengolahan sampah, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat. Dengan fasilitas TPST yang sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan, program ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
“Kami sangat senang dapat berkontribusi dalam membantu Kota Pekalongan mengatasi masalah sampah. Kami yakin dengan proses yang tepat, permasalahan ini dapat diselesaikan secara bertahap dan memberikan manfaat besar untuk masyarakat sekitar,” ungkap Andi.
Dampak Positif untuk Masyarakat
Dengan pengoperasian TPST Mitra Brayan Resik, diharapkan Kota Pekalongan akan semakin efektif dalam mengelola sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini juga menunjukkan bagaimana pengelolaan sampah dapat dijadikan peluang ekonomi yang berkelanjutan melalui pemanfaatan sampah organik dan anorganik.
Keberhasilan program ini, diharapkan akan menjadi model bagi kota-kota lain dalam mengatasi permasalahan sampah dan membangun lingkungan yang lebih sehat serta lebih ramah bagi masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.