Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Tragis di Kantor Kelurahan Grendeng: Pegawai Honorer Ditemukan Meninggal Gantung Diri

×

Tragis di Kantor Kelurahan Grendeng: Pegawai Honorer Ditemukan Meninggal Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
Tragis di Kantor Kelurahan Grendeng: Pegawai Honorer Ditemukan Meninggal Gantung Diri
Tragis di Kantor Kelurahan Grendeng: Pegawai Honorer Ditemukan Meninggal Gantung Diri (Foto:Ilustrasi)

PURWOKERTO UTARA – Kabar duka menyelimuti Kantor Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Seorang pegawai honorer, yang diketahui bernama AR (25), ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di ruangan mushola kantor kelurahan pada Selasa malam (8/4/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban, yang merupakan warga RT 04/RW 05 Kelurahan Grendeng, pertama kali ditemukan oleh istrinya, Herlina Damayanti (26). Kecurigaan Herlina bermula ketika sang suami tak kunjung pulang ke rumah setelah berangkat kerja seperti biasa pada pagi harinya. Merasa khawatir, Herlina memutuskan untuk menyusul AR ke kantor kelurahan. Sayangnya, setibanya di sana, ia mendapati pemandangan yang mengerikan: suaminya telah meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dalam mushola kantor.

Keterkejutan dan kesedihan mendalam sontak dirasakan Herlina. Ia segera memberitahukan kejadian tragis tersebut kepada pihak keluarga, termasuk ayah korban, Gunawan Sularso (59). Kabar duka ini kemudian diteruskan ke Polsek Purwokerto Utara pada pukul 19.45 WIB.

Merespon laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari personel Polsek Purwokerto Utara, Koramil 01/Purwokerto Utara, petugas Puskesmas, serta Tim Inafis Polresta Banyumas segera mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan keterangan terkait peristiwa nahas ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tim medis dan Inafis, disimpulkan bahwa AR meninggal dunia akibat bunuh diri. Tim tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Pihak keluarga AR, yang diliputi duka mendalam, menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah. Mereka juga menyampaikan penolakan untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Kejadian tragis ini tentu meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh masyarakat Kelurahan Grendeng. Pihak berwenang telah melakukan penanganan sesuai prosedur, dan kini menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga untuk proses pemakaman. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan dukungan bagi orang-orang di sekitar kita.




Eksplorasi konten lain dari CMI News

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













error: Content is protected !!