Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan peluncuran operasi militer besar-besaran terhadap kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman. Serangan ini melibatkan kapal induk nuklir USS Harry S. Truman bersama kelompok tempurnya. Operasi tersebut mencakup serangan udara terhadap pangkalan, pemimpin, dan sistem pertahanan rudal yang digunakan oleh kelompok Houthi.
Menurut laporan AFP pada Minggu (16/3/2025), kelompok penyerang yang dipimpin oleh kapal induk Harry S. Truman terdiri dari tiga kapal perusak Angkatan Laut, satu kapal penjelajah, dan kapal selam rudal jelajah USS Georgia, yang semuanya beroperasi di wilayah Laut Merah.
Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden Trump pada Sabtu waktu AS. Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa operasi militer ini adalah respons terhadap kampanye terorisme, kekerasan, dan pembajakan yang dilancarkan oleh Houthi terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak AS.
Trump juga mengkritik Houthi atas tindakannya yang menghalangi navigasi komersial internasional di perairan strategis seperti Terusan Suez, Laut Merah, dan Teluk Aden. “Sudah lebih dari setahun sejak kapal komersial berbendera AS berlayar dengan selamat,” kata Trump.
Ia juga menuntut agar kelompok Houthi menghentikan serangan mereka, dan jika tidak, AS akan memberikan respons yang jauh lebih keras. “Neraka akan menghujani mereka seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya,” imbuhnya.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.