Politik sering kali dipandang sebagai dunia yang penuh intrik dan perjuangan untuk meraih kekuasaan. Namun, bagi Ganjar Pranowo, seorang pemimpin yang telah banyak berkiprah dalam pemerintahan, politik yang bersih dan berintegritas adalah sebuah keniscayaan. Dalam kesempatan berbicara di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada acara IP UMY Leadership Talk, Ganjar berbagi pandangannya mengenai pentingnya adab berpolitik dalam menjaga kualitas kepemimpinan dan integritas.
Adab Berpolitik: Memulai dengan Kebiasaan yang Baik
Bagi Ganjar, adab berpolitik bukan hanya tentang perilaku baik yang harus ditunjukkan di depan publik, tetapi juga tentang membangun kebiasaan yang sehat dalam menjalankan roda pemerintahan. Salah satu kebiasaan yang ia tekankan untuk dihindari adalah gratifikasi, yang sering menjadi celah bagi terjadinya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Setiap pejabat di tingkat daerah yang menerima gratifikasi diwajibkan untuk melaporkannya. Aturan ini telah mengubah kebiasaan pejabat untuk tidak menerima gratifikasi, bahkan banyak yang lebih memilih untuk membeli barang tersebut daripada menerimanya,” ujar Ganjar.
Menurutnya, keberadaan aturan ini tidak hanya sekadar menjadi kebijakan, tetapi juga membentuk budaya yang mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Hal ini adalah contoh nyata dari bagaimana adab berpolitik harus dimulai dengan perubahan kebiasaan yang baik.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.