Pemalang, CMI News – Akses utama yang menghubungkan Semingkir dan Watukumpul lumpuh total setelah bencana tanah longsor melanda wilayah tersebut pada Senin malam, 21 Januari 2025.
Kejadian ini mengulang sejarah kelam pada tahun 1971, di mana longsor di titik yang sama sempat menghambat mobilitas warga. Kali ini, dampaknya dirasakan lebih luas oleh warga di 15 desa di Kecamatan Watukumpul, termasuk akses menuju pusat kecamatan yang terganggu.
Sebagai langkah darurat, warga bersama pemerintah desa bergotong royong membuka jalur setapak agar aktivitas masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, tetap berjalan.
Namun, mengingat pentingnya akses ini, Bupati Pemalang Mansyur Hidayat memastikan bahwa jalan yang akan dibangun bukan sekadar jalur alternatif sementara, melainkan jalan permanen.
“Kita akan bangun jalan permanen dengan kebutuhan panjang sekitar 1 KM. Proses ini membutuhkan anggaran besar, sekitar Rp4,5 miliar, dan akan dikerjakan dalam waktu 3 hingga 5 bulan,” ujar Bupati Mansyur Hidayat dalam pernyataannya pada Rabu, 19 Februari 2025, bertepatan dengan hari terakhir masa jabatannya.
Pembangunan jalan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Bahkan, sekitar 22 warga dengan sukarela menghibahkan sebagian tanah mereka untuk akses jalan.
Kepala Desa Wisnu, Sutejo, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut telah dimusyawarahkan bersama Forkopimcam dan telah mendapatkan kesepakatan bersama.
“Untuk jalan alternatif sementara, saat ini sudah bisa dilewati kendaraan bermotor dan mobil, meskipun masih banyak kendala. Warga tetap dihimbau untuk berhati-hati karena kondisi jalan belum sepenuhnya aman,” tambah Sutejo.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Mansyur menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat atas partisipasi dan dukungan mereka. “Semoga ini menjadi amal jariyah bagi masyarakat yang telah menghibahkan tanahnya.