Pemalang, Yayasan Suhada dan Yayasan Sosial Kebudayaan Paseduluran Nusantara Mahisa Handhanu menggelar santunan dan diskusi bertema Aksesibilitas Pelayanan Publik bagi Kelompok Rentan, Jumat (21/3). Acara ini bertujuan memperjuangkan hak dan akses penyandang disabilitas terhadap layanan publik yang lebih inklusif.
Sejumlah pemangku kepentingan hadir, termasuk dr. Noor Faizah Maenofie (istri Bupati Pemalang), Marzuqo Septianto, S.Pd., M.Si. (pendiri Yayasan Sosial Kebudayaan Paseduluran Nusantara), serta perwakilan dari Yayasan Suara Hati Disabilitas dan Lazis Jateng.
Diskusi mengungkap tantangan utama penyandang disabilitas, seperti stigma sosial, keterbatasan akses layanan, serta minimnya perlindungan sosial. Sebagai solusi, peserta mendorong peningkatan akses informasi, inovasi layanan yang ramah disabilitas, serta perubahan perspektif dari pendekatan bantuan sosial (charity) menjadi penghormatan hak (rights-based approach).
Kolaborasi berbagai pihak dinilai krusial untuk memastikan layanan publik lebih adil dan inklusif bagi kelompok rentan.
Eksplorasi konten lain dari CMI News
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.