Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pemalang

Dinkes Imbau Masyarakat Waspada DBD Selama Musim Penghujan

×

Dinkes Imbau Masyarakat Waspada DBD Selama Musim Penghujan

Sebarkan artikel ini

Musim penghujan yang datang setiap tahun membawa dampak positif, seperti keberhasilan pertanian dan sumber daya alam yang lebih melimpah. Namun, musim ini juga memunculkan berbagai tantangan, salah satunya adalah peningkatan kasus penyakit berbasis vektor, khususnya demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami curah hujan tinggi, seperti Kabupaten Pemalang.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar selama musim penghujan. Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2P) Aris Gunarta, yang dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya tindakan preventif untuk mengurangi risiko penularan DBD.

Penyebab dan Bahaya DBD di Musim Penghujan

DBD disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air. Selama musim penghujan, curah hujan yang tinggi menciptakan banyak tempat penampungan air, seperti ember, wadah bekas, atau bahkan genangan air yang ada di sekitar rumah. Kondisi ini menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.

Tanpa pengelolaan yang baik, populasi nyamuk tersebut bisa meningkat pesat, yang pada akhirnya memperbesar peluang penyebaran virus penyebab DBD ke masyarakat. Gejala DBD termasuk demam tinggi, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, serta ruam kulit. Dalam beberapa kasus, DBD dapat berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan perdarahan, yang dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

Langkah Pencegahan: Penerapan 3M

Untuk mencegah penyebaran DBD, Dinkes Kabupaten Pemalang mengimbau masyarakat untuk secara rutin menerapkan langkah-langkah pencegahan yang dikenal dengan istilah 3M: Menguras, Mengubur, dan Mendaur Ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk, sehingga mengurangi potensi penularan DBD.

  • Menguras: Membersihkan bak mandi, tempat penampungan air, atau wadah lainnya yang sering tergenang air. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak menjadi sarang nyamuk dengan rutin mengurasnya.

  • Mengubur: Membuang barang-barang bekas seperti kaleng, botol, atau plastik yang bisa menampung air. Pastikan untuk mengubur atau mendaur ulang barang-barang tersebut agar tidak menampung air hujan.

  • Mendaur Ulang: Barang bekas seperti ban mobil atau ember juga harus didaur ulang atau disimpan dengan rapat agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi potensi terjadinya kasus DBD di lingkungan mereka.

Fogging Sebagai Upaya Penanggulangan

Selain langkah pencegahan individual, Dinkes Kabupaten Pemalang juga memanfaatkan metode fogging (pengasapan) untuk membasmi nyamuk dewasa penyebab DBD. Namun, Aris Gunarta menekankan bahwa fogging tidak boleh dilakukan sembarangan. Penyelidikan epidemiologi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa suatu area memang terdapat wabah DBD sebelum fogging dilakukan. Jika hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kasus tersebut memang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, maka fogging akan dilaksanakan.

“Fogging harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sembarangan, karena jika tidak tepat sasaran, nyamuk Aedes aegypti bisa menjadi resisten terhadap obat pembasmi nyamuk, yang justru akan membuatnya lebih sulit dikendalikan,” kata Aris. Oleh karena itu, tindakan fogging harus dilakukan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan efektivitasnya.

Pentingnya Kewaspadaan dan Kerjasama Masyarakat

Selain upaya dari pemerintah, keberhasilan dalam mencegah DBD sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Aris mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pemalang untuk meningkatkan kewaspadaan dan melibatkan diri dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Ayo bersama-sama kita terapkan 3M di rumah dan lingkungan kita. Jangan biarkan genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Semakin banyak kita bersama-sama menjaga kebersihan, semakin rendah pula risiko kita terkena DBD,” ajaknya.

Masyarakat juga diajak untuk segera melapor jika ada indikasi kasus DBD di lingkungan sekitar, sehingga dapat segera ditangani oleh pihak berwenang dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

DBD tetap menjadi ancaman kesehatan di musim penghujan, namun dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat, kita dapat mengurangi risiko penyebarannya. Melalui penerapan 3M, penyelidikan epidemiologi yang hati-hati, dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan kasus DBD dapat diminimalkan. Waspada dan jaga kebersihan, karena pencegahan adalah kunci utama untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas dari DBD.




Eksplorasi konten lain dari CMI News

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













error: Content is protected !!